Minggu, 06 Juli 2014

Sejarah Desa Sangkanurip.


DASAR PEMIKIRAN.


Dalam meningkatkan  kesadaran masyarakat umumnya masyarakat Desa Sangkanurip supaya selalu mengingat akan sejarah desanya sendiri, menimbang dari berbagai aspek kehidupan yang semakin maju karena terbawa oleh arus perkembangan jaman yang semakin maju. Maka saya ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya untuk mengingat dan mengenang asal usul atau sejarah desa ini. Karena apabila kita tidak selalu mengingat akan sejarah desa, bagaimana kita bisa tinggal dan bermukim di desa tersebut jikalau tidak mengenali jati diri desa tersebut.

Ada pepatah “ Ibarat sebuah negara yang belum merdeka, apa bisa rakyatnya menjadi bangsa yang bebas dan merdeka jika tidak ada jasa para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsanya sendiri. Makna yang bisa kita ambil dari pepatah tersebut ialah jangan sampai kita melupakan jasa para pahlawan tersebut sebagaimana hal tentang jati diri tentang desa yang kita diami sekarang ini yang tentunya harus dikenang bagaimana para sesepuh atau leluhur desa membuat desa ini menjadi desa yang bisa kita mukimi sampai saat ini “.

Maka dari itu saya berinisiatif untuk membuat ulang Arsip Tentang Sejarah Desa Sangkanurip ini, tanpa menambahi atau mengurangi kata-kata yang telah tercantum pada arsip terdahulu agar tidak ada kesimpang siuran dalam menjelaskan sejarah tersebut. Dan supaya bisa menjadi patokan ketika generasi penerus kita nanti bisa mengenal sejarah desanya sendiri, jangan sampai generasi penerus selanjutnya melupakan dan tidak tahu akan asal usul desanya.





SEJARAH DESA SANGKANURIP


Asal mula GUNUNG KUBANG, gunung kubang orang masa lalu menyebutnya daerah ini, lalu dengan adanya Sumber Air yang melimpah sehingga disebut “ PUSER SAGARA “.

Pada masa itu dihuni oleh seorang pendeta budhaprawa yang beraliran agama Sang hyang dan mendapat julukan “ Sang Hyang Naga “.
Oada suatu ketika Sang Hyang Naga kedatangan seorang pengelana, pengelana itu ialah Raden Walangsungsang putra dari Prabu Siliwangi dari permaisuri Nyai Subang Larang murid dari Syeh Kuro. Niat Raden Walangsungsang adalah mencari guru Islam yang bernama Syech Nurjati. Untuk memohon petunjuk dari Sang Hyang Naga dimana adanya guru Islam tersebut, namun sayang Sang Hyang Naga tersebut tidak dapat memberikan petunjuk kepada Raden Walangsungsang.

Setelah beberapa saat beristirahat, Raden Walangsungsang diterima menjadi tamu dari Sang Hyang Naga. Pada suatu hari Raden Walangsungsang di panggil oleh Sang Hyang Naga untuk diberi nama : “ SANGKAN “, Karena tujuan utama Raden Walangsungsang / Raden Sangkan untuk mencari guru Islam maka Sang Hyang Naga menambahkan nya lagi nama yaitu “ NURIP “.

Keterangan :                * Sangkan       : Agar / Supaya.
                                    * Nur               : Cahaya.
                                    * Urip : Hidup ( Hidupnya Agama ).

Dari ketiga kalimat itu tidak boleh di pisah harus menjadi satu kalimat menjadi “ SANGKANURIP “.

Sejak itu desa kami dikenal dengan nama SANGKANURIP dan di desa ini yang pertama kali menjadi Kuwu adalah Kuwu Sangkan dan sampai saat ini telah ada 48 orang kuwu yang memimpin desa kami.

Keterangan lainnya :
           
Kuwu atau Akuwu yang artinya “ Pikuat “ menurut sejarah cirebon karangan Pangeran Sulendraningrat.



Adapun sejarah mengenai asal muasal desa sangkanurip, sebagaimana dikisahkan oleh sesepuh desa Kyai. Sirodjudin seperti di bawah ini.

Pada suatu ketika Ki Gedeng Paneresan kedatangan seorang tamu yang sangat ialah Syech Syarif Hidayatullah yang tidak lain adalah salah satu wali allah. Maka sebagai tuan rumah yang sangat menghormati tamunya maka dibuatkanlah perjamuan khusus untuk menyambut tamu agung tersebut. Pada saat mau dibuatkan jamuan ternyata lauk untuk hidangan kurang pas dan akhirnya di sembelihkanlah se ekor ayam yang sedang mengeramkan telur-telurnya berjumlah 7 (tujuh) butir dan jadilah hidangan tersebut lalu di bawalah untuk di makan pada saat makan bersama, namun setelah makanan telah habis. Barulah sang istri Ki Gedeng Paneresan memberi tahukan jikalau ayam yang disuguhkan tadi sebenarnya ayam yang sedang mengeramkan telur-telurnya.

Sang syech syarif lalu merasa kasihan terhadap telur-telur itu, lalu sych syarif menyuruh sang istri tersebut mengumpulkan kembali sisa tulang dan bulunya. Dan, berkat do’a kanjeng sunan syech syarif tersebut berubahlah kembali menjadi se ekor ayam hidup lalu bisa mengeramkan telur-telurnya kembali. Setelah itu maka kampung atau desa ini dinamakan “ SANGKANURIP “ dan Ki Gedeng Paneresan dinamai pula menjadi “ Mbah Buyut Sangkan “. Yang berarti supaya hidup diambil dari riwayat Ki Gedeng Paneresan itu.

Sebetulnya Kigedeng Paneresan pekerjaannya sehari-hari adalah seorang petani Lahang. Setelah bertemu dengan sang wali allah tersebut diberi tahu sedikit-sedikit tentang ajaran agama islam, maka pada saat ingin mengambil hasil panen sang wali memberi tahukan jika ingin panennya bagus maka sebelum mulai mengambil hasil panen disuruh mengucapkan dua kalimat syahadat agar membawa berkah. Lalu ke esokkan harinya ketika ingin membawa hasil panennya itu Lodongnya terasa sangat berat sekali.
Setelah itu oleh Ki Gedeng Paneresan ditumpahkanlah hasil panennya itu yang ternyata berubah menjadi emas dan berlian. Dan, akhkirnya Kigedeng Paneresan dinamai kembali menjadi “ Mbah Beunghar “. Karena diambil dari riwayat tersebut. Akhir cerita Kigedeng Paneresan mempunyai 3 nama yaitu Ki Gedeng Paneresan, Mbah Buyut Sangkan dan Mbah Beunghar


PENUTUP.


Demikianlah Riwayat atau sejarah Desa Sangkanurip ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya bila ada kekurangan-kekurangan karena hanya sempat menyalin ulang dan mendengarkan masukan serta cerita dari sesepuh atau tokoh keagamaan Kyai. Sirodjudin lalu kemudian dibandingakan cerita yang mana sekiranya lebih masuk untuk diterima penjelasannya. Intinya melengkapi apa yang belum lengkap, supaya lebih masuk jalan cerita serta menyempurnakan bahasanya. Oleh karena itu tentu masih banyak kekurangannya dan  pembaca harap memaklumi adanya.

Akhir kata, saya ucapkan banyak terima kasih. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau ceritanya. Karena, sekali lagi saya hanya ingin merapihkan sedikit cerita sejarah tentang desa sangkanurip. Supaya dapat dimengerti maksud dan arti kata yang ada.

Wasallam’mualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.




9 komentar:

  1. IstilaH Sangkanurip bukan berasal dari campuran bahasa Sunda dan bahasa jawa Cirebon yang artinya SUPAYA HIDUP.Kata Sangkanurip berasal dari bahasa Jawa Tengahan yang artinya ASAL USUL HIDUP atau ASAL MUASAL KEHIDUPAN. Sebelum Mbah Buyut Kuwu Sangkan memeluk Islam, desanya disebut SANGKANHURIP selaras dengan nama sang pendirinya yaitu Pangeran SANGKAN BEUNGHAR yang selanjutnya mendapat julukan Syekh SANGKAN BEUNGHAR. Yang selaras juga dengan ungkapan dalam bahasa Sunda HIRUP teh kudu jeung HURIPNA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf kalau salah dalam penulisan.. saya ucapkan terima kasih atas saran dan masukan nya..

      Hapus
  2. Sejarah Sangkanurip versi Sirodjudin diambil dari ceritera Babad Cirebon/Babad Tanah Sunda. Uniknya Sejarah Sangkanurip hampir mirip dengan Sejarah Desa Cisa'at. Fenomena Lahang aren menjadi emas dan berlian banyak sekali ditemui seperti dalam ceritera SunanBonang dengan Lokajaya, Sunan Kalijaga dengan Ki Pandan Arang dsb.

    BalasHapus
  3. Agar dapat mengetahui Sejarah Sangkanurip berangkatnya dari keberadaan Situs Megalitik Kebon Balong sebagai bukti peradaban masa silam di wilayah itu yang sudah tertata dengan baik.

    BalasHapus
  4. Menurut Sejarah Sangkanurip versi Ismail Kertadipura yang menjadi Kuwu Pertama Desa Sangkanurip kesannya adalah Pangeran Walangsungsang. Tokoh Walangsunsang tidak pernah menjadi Kuwu Sangkanurip, beliau manjadi Kuwu Cirebon Larang tepatnya di daearah Lemahwungkuk menggantikan Gedeng Alang-Alang (Gedeng Danusela). Gedenag Panderesanpun bukan tokoh Kuwu Pertama Desa Sangkanurip. Kuwu Pertama Desa Sangkanurip adalah Pengeran Sangkan Beunghar putra Siri Baduga Maharaja Pajajaran.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. BERDIRINYA DESA SANGKANHURIP PADA TGL 31 MEI 1511.

    BalasHapus
  8. Sangkanhurip menurut versi lain peperangan antara walangsungsang dengan sabdojati. Kuwusangkan mengalami kekalahan walau menggunakan pusaka golok cabang dan ali-ali ampal. Karena berbagai pusaka tidak mempan, walangsungsang meneropong siapa sabdo jati itu. Sabdo jati bertempat tinggal di karangtumaritis. Kemudian walangsungsang menggunakan peci miring untuk meneropong siapa sabdo jati itu. Ternyata sabdo jati adalah sabda palon yang kemasukan sukmanya kaki semar. Maka sabdo jati berkata pada walangsungsang. Kalau kamu memangku saya maka sukmaku akan masuk ke ragamu. Dan kamu akan menjadi tambah sakti. Karena kamu kemasukan sukmanya kaki semar sebagai lurahnya para pandawa. Maka walangsungsang disebut kuwusangkan. Kemudian kuwusangkan mengadakan selamatan yang diundang walisanga. Yang memimpin doa sunan bonang. Yang untuk selamatan nasi tumpeng lauknya ayam yang sudah dimasak. Tak lama kemudian ayamnya terbang hidup lagi maka tempat nya dinamakan sangkanurip

    BalasHapus